Mentan Kembali Kucurkan Bantuan Pertanian ke Masyarakat
Nusakini.com--Sulsel--Tidak hanya memberikan bantuan kepada petani muda dan santri, Mentan dalam kunjungannya ke Kabupaten Takalar turut memberi perhatin kepada masyarakat lanjut usia hingga anak balita.
Bertempat di alun - alun Kota Takalar, Menteri Pertanian memberikan bantuan sejumlah Rp 15,7 triliun kepada masyarakat Takalar termasuk di dalamnya bantuan ayam, kambing, perkebunan dan aneka benih hortikultura.
"Bantuan kami bawa untuk Takalar sebanyak 160 ribu ekor ayam kampung lengkap dengan vaksin, pakan dan kandang. Selain itu kambing, sapi dan 87 unit traktor, termasuk benih hortikultura," ujar Amran di hadapan 15 ribu peserta berasal dari enam kabupaten.
Amran berkata, "Ini bantuan terbanyak dan perlu diketahui bahwa produksi jagung Sulsel terus meningkat termasuk eskpor jagung. Kita besarkan jagung, bangun feedmill."
Perintah presiden, lanjut Amran, harga jagung harus minimal Rp 3150. Dulu impor 3,5 juta ton, hari ini sudah mampu eskpor. Ekspor terus tumbuh dan sekarang bisa langsung ke Jepang, tidak perlu transit ke Lampung dan Surabaya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab merasa takjub dengan semangat masyarakat Takalar menyambut Menteri Pertanian.
"Saya sangat gembira dan takjub melihat antusias masyarakat Takalar dan kabupaten sekitarnya dalam menyambut acara Bapak Menteri. Mereka seperti ingin selalu bersama Bapak Menteri yang telah banyak memberikan bukti kerja nyata dan bantuan yang sangat bermanfaat bagi petani," ujar Ismail.
Bupati Takalar Syamsari Kitta, mengucap banyak terima kasih atas perhatian Presiden dan Menteri Pertanian.
"Kami segenap warga mengucap terima kasih kepada Presiden dan Mentan. Dana desa sebesar Rp 135 miliar sangat memperhatikan pembangunan perkotaan dan desa. Kami memiliki program '1 Sapi untuk 1 KK' yang tahun ini akan ditingkatkan menjadi 3000 sapi sebagai upaya menjadikan Takalar sentra bibit," ujar Syamsari.
Syamsari merasa mendapat perhatian luar biasa atas kedatangan Menteri Pertanian sekaligus perhatiannya ke Takalar.
"Selama bertahun-tahun kami mendapat perhatian dari Kementerian Pertanian bahkan bernilai ratusan miliar. Hari ini juga nilainya mencapai Rp 33 miliar. Itu menunjukkan apresiasi beliau kepada pemerintah Takalar dan kami sudah bersungguh-sungguh untuk mewujudkan harapan Menteri," ucap Syamsari.
Pemerintah daerah bersama Dinas Pertanian juga tengah menjalin kerja sama dengan Fakultas Pertanian Muhammadiyah Makassar. Salah satu prestasi daerah, sambung Syamsari, pada 2018 Takalar ekspor jagung ke Filipina dan terus berlanjut sampai sekarang.
"Oleh karena itu untuk memperbesar kuantitas produksi kita, Mentan mengucurkan sejumlah bantuan tidak hanya jagung. Dalam tersebut juga terdapat program khusus BEKERJA yang selama pemerintahan Jokowi menjadi sektor perhatian. Hasilnya kini sudah mulai dirasakan warga masyarakat," jelas Syamsari.
Modernisme pertanian telah dilakukan guna mendekati kelompok - kelompok petani milenial. Ini akan terus dibina baik itu kapasitas keilmuannya maupun supporting alsintan dan aneka bibit maupun benih yang diberikan.
"Jadi akan bertemu antara pengembangan kapasitas dan supporting dari Kementerian Pertanian dan Daerah. Itu akan merubah performa pertanian kita melalui petani milenial.
Harapan Syamsari, ke depan untuk pengembangan pertanian di Takalar tidak hanya aspek budidaya, namun juga pada aspek pemasaran.
"Tidak hanya menghasilkan produksi domestik namun juga target tembus ke pasar ekspor. Jadi ada added value dalam harga komoditas pertanian. Ini juga melibatkan para petani milenial. Mereka adalah pahlawan pangan Indonesia," tutur Syamsari.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Parenrengi menilai perhatian Menteri Pertanian ke Sulawesi Selatan suatu kebanggaan tersendiri.
"Ini luar biasa, ini lokasi ke tiga kedatangan beliau. Apa yang beliau sampaikan terjadi. Beliau datang untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Harapannya, kami terus mendapat perhatian dari pemerintah karena masih masyarakat kita yang masih perlu perhatian," ujarnya.
Pengembangan Pertanian di Takalar
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi menyatakan pengembangan hortikultura yang ada di Takalar adalah sayuran dan mangga.
"Kami berharap untuk dapat ditambahkan bantuan benih sayuran seperti sawi karena itu yang sangat diharapkan. Petani milenial itu mengambil alih pekerjaan orang tua, banyak hal yang bisa mereka kerjakan seperti beternak dan sekarang sudah banyak didominasi petani milenial," ujarnya.
Kasi Produksi dan PPHH Distan Pangan dan Hortikultura, Ernawati berucap pengembangan hortikultura di Takalar bagus sekali. Beberapa komoditas yang menonjol di antaranya jagung manis, mentimun, mangga dan melon namun yang masuk program adalah mangga.
"Pada 2016 lalu itu ada 20 hektare namun kini belum ada lagi karena ada sisa penyulaman. Bantuan kali ini dari Kementan 2000 pohon mangga arumanis. Selain itu ada bantuan jagung manis, mentimun, cabai keriting dan melon," ucap Erna.
Pertanian dan Santri Milenial
Hashmuddin, ustad penerima bantuan hortikultura dari Pesantren Darul Aman sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan dan akan berusaha maksimal mengembangkannya.
"Kami senang, tidak hanya benih, pupuk dan lainnya juga akan diberikan. Mudah-mudahan dengan bantuan ini akan menghasilkan yang terbaik. Kami sangat bersemangat dengan bantuan ini. Kami merasa mendapat perhatian dari Menteri Pertanian.
Dengan dukungan terhadap santri sebagai cikal bakal petani milenial, dirinya sangat bergembira. "Kami sangat bergembira pemerintah saat ini memberikan perhatian kepada pondok - pondok pesantren, memberikan bantuan agar pesantren jauh lebih baik lagi dan menjadikan generasi pesantren sebagai generasi masa depan pertanian.”(R/Rajendra)